Mangsa jenayah seksual yang dilakukan oleh para pastor menginginkan Mahkamah Jenayah Antarabangsa (ICC) untuk menyiasat Paus Benedict dan tiga pegawai Vatican lainnya atas tuduhan ‘membiarkan’ terjadinya perkosaan dan gangguan seksual terhadap kanak-kanak.
Kelompok Center for Constitutional Rights (CCR) berpusat di New York dan kelompok HAM lainnya, Survivors Network of those Abused by Priests (SNAP), mengajukan keluhan kepada ICC menyatakan bahawa para pegawai Vatican melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan kerana mereka mentoleransi dan memungkinkan terjadinya kejahatan seksual terhadap kanak-kanak.
Banyak jenayah seksual terjadi sebelum tahun 2002, ketika ICC didirikan, yang menempatkan mereka di luar kekuasaan pengadilan, sementara Vatican sendiri belum menandatangani yurisdiksi pengadilan. “Ini akan sangat sulit untuk membuat argumen bahawa Gereja sebagai kelompok terorganisasi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan akan diperdebatkan apakah itu didasarkan pada rancangan yang umum,” kata Andre de Hoogh, pensyarah undang-undang internasional di Universiti Groningen.
Gereja Katolik di negara barat telah digoncang oleh serangkaian skandal pelecehan seksual yang sengaja ditutup-tutup yang melanda Eropah dan Amerika Syarikat dalam beberapa tahun ini. “Kejahatan terhadap puluhan ribu mangsa, kebanyakan dari mereka kanak-kanak, sengaja ditutup-tutupi oleh para pegawai di tingkat tertinggi dari Vatican. Dalam hal ini, semua jalan benar-benar menuju Rom,” kata pengacara CCR Pam Spees.(fq/reu)
Leave a Reply