Askar AS yang punya orientasi seks menyimpang sebagai menyukai sesama jenis, tidak perlu takut lagi mengakui bahawa dirinya seorang gay. Tentera AS telah mencabut undang-undang “Don’t Ask, Don’t Tell” (Jangan Tanya, Jangan Cerita) yang sudah diterapkan selama hampir dua dekad.
Peraturan “Don’t Ask, Don’t Tell” yang dimulakan tahun 1993 di masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, membolehkan seorang gay menjadi asakar AS, asalkan askat yang bersangkutan tidak secara terbuka mengakui dirinya gay, dan para komandan tidak dibolehkan menanyakan ke-gay-an askar tersebut.
Kongres AS mengusulkan dibatalkan peraturan tersebut pada tahun 2010, dan baru terealisasi tahun ini. Kelompok-kelompok gay di AS merayakan pembatalan peraturan itu dengan mengadakan pesta, kerana dianggap sebagai kemenangan hak-hak kaum gay di negeri Uncle Sam.
Dengan terbatalnya peraturan “Don’t Ask, Don’t Tell” militer AS akan memproses pendaftaran calon askar yang secara terbuka mengakui dirinya gay dan membatalkan semua penyelidikan, dakwaan dan proses administratif terhadap para askar yang diketahui memiliki orientasi seks menyukai sesama jenis.
Atas pembatalan tersebut, salah satu pencetusnya, Nancy Pelosi mengatakan, “Bangsa kami akhirnya akan menutup pintu bagi ketidakadilan yang sangat fundamental bagi kaum gay dan lesbian, dan memastikan kesemataraan bagi seluruh rakyat Amerika.”
Namun ada sejumlah anggota Kongres AS yang tetap menentang pembatalan peraturan “Don’t Ask, Don’t Tell” dengan alasan pembatalan itu akan merongrong efisiensi dan kedisiplinan dalam militer AS. (kw/bbc)
Leave a Reply